JAKARTATERKINI.ID - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) secara resmi meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Pabrik Sumedang, Jawa Barat, dengan kapasitas 810 kiloWatt peak (kWp) yang berpotensi mengurangi emisi sebanyak 1.000 ton karbon dioksida (CO2) setiap tahunnya.
Presiden Direktur Garudafood, Hardianto Atmadja, menyatakan bahwa PLTS Atap ini mampu memproduksi lebih dari 1.200 megawatt hour (MWh), yang akan digunakan untuk kegiatan utama dan penunjang proses produksi di Pabrik Sumedang.
"Dengan kehadiran PLTS Atap ini, kami berusaha mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan negatif dari sumber energi konvensional. Kami mengadopsi teknologi dan inovasi ramah lingkungan, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengelola limbah produksi, hingga menerapkan praktik sirkular ekonomi," ungkap Hardianto.
Selain itu, Garudafood berkomitmen mendukung masyarakat di sekitar wilayah operasional melalui program-program sosial dan kemitraan berkelanjutan. Instalasi PLTS Atap Garudafood dilakukan oleh perusahaan pengembang PLTS, yaitu ARUNA, yang memiliki komitmen terhadap pencapaian target bauran energi berkelanjutan.
Direktur Utama ARUNA, Audwin Purwadi, menyatakan keyakinannya bahwa teknologi PLTS akan memberikan manfaat signifikan dalam pengelolaan energi dan efisiensi operasional.
Baca juga : Wamen BUMN: Waskita Tak Lagi Terlibat dalam Proyek Tol
Setelah peresmian, digelar talkshow dengan tema "Gaya Hidup Berkelanjutan," yang menghadirkan Prof. Tri Basuki Joewono, Rektor Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung. Prof. Tri Basuki Joewono mengajak masyarakat untuk terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat, nyaman, dan aman bagi generasi mendatang.
Garudafood berencana melakukan penetrasi instalasi PLTS Atap di seluruh wilayah operasionalnya sepanjang tahun 2024, termasuk di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dan Kabupaten Gresik, Jawa Timur, serta Kantor Pusat Jakarta. Optimalisasi realisasi potensi energi surya dari seluruh PLTS yang ada diharapkan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 3.000 ton CO2 setiap tahunnya.