JAKARTATERKINI.ID - Jumlah penumpang di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, terus mengalami peningkatan setelah menjalani revitalisasi landasan pacu (runway) pada akhir 2021 hingga pertengahan 2022, mengatasi dampak pandemi COVID-19.
Humas Bandara Halim Perdanakusuma, Nadia Putri Andrian, menyatakan bahwa meskipun belum pulih sepenuhnya, terdapat peningkatan dalam jumlah penumpang jika dibandingkan dengan kondisi tahun 2018 sebelum pandemi. Pada tahun 2018, sebelum pandemi melanda, Bandara Halim Perdanakusuma mencatat jumlah penumpang sebanyak 7.289.885 orang.
Baca juga : Pemprov DKI Buka Lintasan Angkutan Perairan ke Pulau Kelor dan Pulau Onrust
Namun, akibat pandemi yang dimulai pada awal 2020, jumlah penumpang mengalami penurunan signifikan. Revitalisasi landasan pacu yang dilakukan pada akhir tahun 2021 hingga pertengahan tahun 2022 juga menyebabkan penangguhan sementara pada operasional penerbangan.
Nadia menegaskan bahwa fluktuasi jumlah penumpang terjadi selama masa revitalisasi, dan pada tahun 2022, jumlah penumpang tercatat sebanyak 978.163 orang. Pada 2023, angka tersebut meningkat menjadi 3.660.750 orang, dengan rata-rata 10 ribu penumpang per bulan.
Fluktuasi jumlah penumpang mencerminkan kompleksitas tantangan yang dihadapi industri penerbangan saat ini dan diprediksi akan berlanjut dalam beberapa tahun ke depan. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap belum pulihnya jumlah penumpang meliputi kenaikan harga tiket penerbangan dan bertambahnya opsi moda transportasi.
Baca juga : Pertunjukan Kolosal Siap Ramaikan HBKB pada Juni 2025
Untuk mengatasi tantangan ini, Bandara Halim Perdanakusuma telah mengambil langkah-langkah strategis, termasuk perluasan area "check-in hall" dan "Baggage Handling System" (BHS), perluasan SCP 2, dan perluasan area ruang tunggu penumpang bandara. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang dan membantu pemulihan industri penerbangan menuju kondisi seperti sebelum pandemi COVID-19.