JAKARTATERKINI.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mengumumkan bahwa angka kematian bayi (AKB) mencapai 63 kasus pada tahun 2023, mengalami peningkatan dari 32 kasus pada tahun sebelumnya.
Kepala Dinkes Kota Serang, Ahmad Hasanuddin, menyampaikan data tersebut berdasarkan laporan yang diterima dari Puskesmas di enam kecamatan di Kota Serang.
Baca juga : Dispora Kota Tangerang Tambah Lintasan di Sirkuit Selapajang
Menurut Hasanuddin, faktor penyebab kematian bayi salah satunya adalah berat badan lahir rendah (BBLR), yang dapat menyebabkan sejumlah permasalahan pada bayi seperti gagal pernapasan atau asfiksia.
"Sekitar 26 persen dari kematian bayi disebabkan oleh asfiksia, yang terjadi pada bayi dengan berat badan rendah," katanya.
Dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi, Dinkes Kota Serang terus meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan persalinan di kalangan masyarakat.
Baca juga : Bupati Bekasi Minta Pemudik Jaga Keamanan
Mereka juga aktif dalam kegiatan posyandu untuk mendeteksi faktor risiko dan memberikan layanan kesehatan kepada ibu hamil.
"Masyarakat mana kala ada kegiatan posyandu itu datang. Supaya ibu hamil itu terdeteksi apakah dia tekanan darahnya tinggi atau tidak, apakah ibu hamil itu kurang darahnya atau anemia atau tidak," kata Hasanuddin.