JT - Korea Utara, untuk pertama kalinya, mengakui telah mengirimkan tentaranya membantu Rusia berperang melawan pasukan Ukraina.
Pyongyang berdalih penglibatan pasukannya itu dilakukan berdasarkan sebuah perjanjian kerja sama pertahanan bilateral dengan Moskow, sebut media nasional Korut.
Baca juga : Trump Ungkapkan Harapan Gencatan Senjata di Ukraina
Dilaporkan Korean Central News Agency (KCNA), Senin, pasukan Korut yang dikirimkan itu turut andil "membebaskan wilayah Kursk menurut instruksi" dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang memutuskan mengizinkan militer negaranya terlibat di perang Rusia-Ukraina.
Pasukan Korut tersebut "membuat kontribusi penting dalam menghancurkan kuasa neo-Nazi Ukraina" dengan menunjukkan "heroisme massal, keberanian tak tertandingi, dan jiwa rela berkorban," sebut laporan KCNA.
Laporan tersebut, mengutip pernyataan tertulis Komisi Militer Pusat Partai Pekerja Korea yang dirilis Ahad (27/4), diterbitkan setelah Rusia mengkonfirmasi untuk pertama kalinya keterlibatan tentara Korut dalam perang melawan Ukraina.
Baca juga : Dua Belas Murid Sekolah di Afsel Tewas Dalam Sebuah Kecelakaan Bus
Dalam sebuah telekonferensi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Sabtu (26/4), Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov melaporkan bahwa Moskow berhasil merebut kembali sebagian wilayah Kursk yang sempat diduduki Ukraina dalam serangan ofensif kejutan Agustus tahun lalu.
Berakhirnya operasi untuk membebaskan Kursk itu "menunjukkan tingginya tingkat strategis atas persahabatan militan yang kuat" antara Korea Utara dan Rusia serta mencerminkan "aliansi dan hubungan bersaudara" antara rakyat kedua negara, kata komisi militer Korut.