JT - Jeju Air Co. mengumumkan pada Kamis bahwa mereka berencana mengurangi operasi penerbangan mulai pekan depan sebagai tanggapan atas meningkatnya kekhawatiran tentang keselamatan penerbangan maskapai berbiaya rendah terkemuka tersebut setelah kecelakaan fatal pekan ini.
Song Kyung-hoon, kepala kantor dukungan manajemen Jeju Air, mengatakan dalam konferensi pers bahwa perusahaan sedang mempersiapkan pengurangan operasi penerbangan domestik mulai pekan depan dan untuk rute internasional mulai minggu ketiga bulan ini.
Baca juga : Ratusan Demonstran Pro-Palestina Ditangkap Polisi New York
Malfungsi roda pendaratan pada pesawat Jeju Air B737-800 yang jatuh pada Minggu telah menimbulkan kekhawatiran bahwa maskapai tersebut mungkin lebih mengutamakan operasi dibandingkan waktu pemeliharaan yang memadai, sehingga berpotensi mengorbankan keselamatan.
Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan yang menewaskan 179 orang tersebut diketahui telah mengoperasikan 13 penerbangan dalam 48 jam sebelum insiden terjadi.
Sebelumnya, Jeju Air telah mengumumkan rencana untuk mengurangi operasi penerbangan sebesar 10-15 persen hingga Maret guna meningkatkan keselamatan operasional.
Baca juga : Biden Mengingatkan Iran untuk Tidak Menyerang Israel
Ketika ditanya tentang potensi krisis likuiditas akibat gelombang pembatalan tiket, Song mengakui bahwa pembatalan memang meningkat dibandingkan sebelumnya, tetapi pemesanan baru masih terus masuk.
Terkait dukungan finansial darurat untuk keluarga korban, Song mengatakan Jeju Air sedang berdiskusi dengan keluarga korban mengenai metode dan prosedur.