JT – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mencatat kualitas udara di Ibu Kota selama masa Idul Fitri 2025 (24 Maret hingga 6 April 2025) mengalami perbaikan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kepala DLH DKI Jakarta Asep Kuswanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, menyampaikan bahwa dibandingkan tahun 2024, terjadi penurunan konsentrasi polutan sebesar 43–75 persen. Sementara jika dibandingkan dengan tahun 2023, penurunan berada pada kisaran 18–69 persen.
Baca juga : Turunkan Stunting, DPRD Minta Pemprov Evaluasi PMT Bagi Balita
“Dari sisi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU), Jakarta berada dalam kategori ‘baik’ saat Hari Raya pertama, dan masuk kategori ‘sedang’ pada hari kedua,” ujar Asep.
Data menunjukkan bahwa konsentrasi polutan saat Idul Fitri 2025 secara konsisten lebih rendah dibandingkan tahun 2023 dan 2024. Penurunan ini terlihat jelas dari tren pemantauan per jam terhadap PM2,5, terutama saat Hari Raya dibandingkan periode H-7 hingga H-4.
“Menariknya, konsentrasi PM2,5 tertinggi justru tercatat pada 26 dan 27 Maret 2025, atau hari-hari terakhir sebelum cuti bersama. Kemungkinan besar karena aktivitas masyarakat di Jakarta masih tinggi menjelang libur panjang,” jelasnya.
Baca juga : Pemprov DKI Tingkatkan Kualitas SDM dalam Menyambut Era Teknologi
Namun, setelah Hari Raya, konsentrasi PM2,5 kembali meningkat pada H+4 dan H+5. Ini menandakan kembalinya aktivitas warga Jakarta pasca-mudik.
“Pola ini penting untuk terus dipantau setiap tahun agar kebijakan pengendalian emisi dapat lebih tepat sasaran dan waktu,” tegas Asep.