JT – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf menyatakan bahwa Program Sekolah Rakyat akan membutuhkan sekitar 700 tenaga pengajar bersertifikat Pendidikan Profesi Guru (PPG).
Jumlah tersebut disesuaikan dengan kapasitas murid yang dapat diterima di seluruh Sekolah Rakyat yang dijadwalkan beroperasi pada Juli mendatang.
Baca juga : Hasil Analisis Laporan Kaesang Diterima Pimpinan KPK
“Kemarin sudah dihitung sementara. Jadi dari 2.000 murid lebih itu kami butuh guru dan pamongnya kira-kira 700-an,” kata Mensos usai meninjau kesiapan Sekolah Rakyat di Pusdiklat Kemensos, Jakarta Selatan, Kamis (20/3).
Terkait mekanisme seleksi, Kemensos bersama Tim Formatur Sekolah Rakyat telah meminta Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru (Dirjen GTKPG) Kemendikdasmen untuk menyeleksi sekitar 60 ribu guru PPG Prajabatan berdasarkan kedekatan lokasi domisili mereka dengan Sekolah Rakyat.
“Yang tinggal di dekat situ diprioritaskan bila mendaftar. Misalnya Sekolah Rakyat di Jakarta Selatan, kita prioritaskan guru yang tinggal atau berada di sekitar Jakarta Selatan. Kalau tidak ada, baru ke Jakarta Barat atau Jakarta Timur, tentunya dicari yang paling dekat,” imbuh Mensos.
Baca juga : Komisi X DPR Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Dosen
Sebelumnya, Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh menjelaskan bahwa timnya akan mencari dan menyeleksi guru yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki empati sosial untuk mengajar di Sekolah Rakyat.
“Meskipun mereka sudah lulus PPG, kami tetap lakukan tes untuk mengetahui apakah para guru itu punya empati sosial, sehingga tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang bagus, tapi juga kepedulian sosial,” kata Nuh, Selasa (19/3).