JT - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut impor kurma tercatat 16,47 ribu ton dengan nilai 18,09 juta dolar AS pada Februari 2025.
"Impor kurma terbesar berasal dari Mesir sebesar 9,24 ribu ton dengan share 56,12 persen terhadap total kurma yang diimpor oleh Indonesia," ujar Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Jakarta, Senin.
Baca juga : Apindo Minta Pemerintah Tunda Penerapan PPN 12 Persen
Amalia mengatakan tren impor kurma mulai meningkat sejak 5 bulan menjelang periode Ramadhan dan Lebaran 2025. Impor tertinggi berada di pada Januari sebesar 16,43 ribu ton dan Februari 16,47 ribu ton.
Lebih lanjut, impor terbesar kedua berasal dari Arab Saudi sebanyak 2,69 ribu ton dengan share sebesar 16,32 persen, dan negara ketiga adalah Uni Emirat Arab sebanyak 1,19 ribu ton dengan share 7,22 persen.
Secara kumulatif, sepanjang Januari-Februari 2025 impor kurma tercatat 32,89 ribu ton atau senilai 38,76 juta dolar AS. Impor tersebut bersumber dari Mesir sebanyak 19,39 ribu ton (58 persen), Arab Saudi (13,87 persen), Uni Emirat Arab (8,96 persen), Tunisia (5,87 persen), dan Iran (4,39 persen).
Baca juga : Erick Thohir dan CEO TikTok Bahas Potensi Ekonomi Digital Hingga Rp4.500 Triliun
Berdasarkan catatan BPS, impor kurma pada Januari sebanyak 16,43 ribu ton dengan nilai 20,68 juta dolar AS atau sekitar Rp335 miliar.
Sementara impor kurma pada bulan Desember 2024, pihaknya mencatat buah-buahan tersebut masuk ke pasar domestik sebanyak 10,5 ribu ton.