JT - Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menilai program beasiswa pemerintah seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik) mampu menjawab berbagai tantangan pendidikan tinggi di Indonesia, terutama dalam mengatasi kendala akses akibat faktor ekonomi.
"Banyak masyarakat yang memiliki kemampuan akademik baik, tetapi terkendala ekonomi," kata Hetifah dalam acara penyerahan Beasiswa KIP Kuliah dan Adik Tahun 2025 yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.
Baca juga : Guru Besar UI Sarankan Calhaj Pakai Masker dan Minum Cukup Air untuk Cegah ISPA
Ia mengapresiasi langkah pemerintah dalam memberikan dukungan pembiayaan pendidikan yang dinilai sejalan dengan amanat UUD 1945. Namun, Hetifah juga menyoroti tingginya angka mahasiswa yang drop out setelah semester IV dan V, serta rasio dosen dan mahasiswa yang belum ideal.
Oleh karena itu, Hetifah mendorong Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
"Pemerintah akan tetap mendukung Kemdiktisaintek ke depan. Yang jelas, pagu untuk KIP Kuliah dan beasiswa tidak akan dikurangi," ujarnya.
Baca juga : Kejagung Tetapkan 4 Tersangka Suap Putusan Lepas Kasus Korupsi CPO
Pemerintah melalui Kemdiktisaintek telah menyalurkan beasiswa KIP Kuliah 2025 kepada 1.040.192 mahasiswa dan beasiswa Adik bagi 9.141 mahasiswa di berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, berharap program beasiswa ini dapat mendorong semangat para mahasiswa untuk menjadi generasi yang ambisius dalam membangun negeri.