JT – Kementerian Agama (Kemenag) mengirimkan 213 dai perempuan (daiyah) dalam program pengiriman 1.000 dai ke wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) selama Ramadhan guna memperkuat syiar Islam dan memberdayakan masyarakat.
"Kehadiran mereka sangat dibutuhkan, terutama di daerah yang selama ini memiliki keterbatasan akses terhadap layanan keagamaan," ujar Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (10/3).
Baca juga : Pemkab Nagan Raya Tetapkan Tradisi Meugang Jelang Ramadhan 1446 H
Zayadi menegaskan bahwa keterlibatan daiyah dalam program ini merupakan bagian dari strategi penguatan peran perempuan dalam dakwah Islam yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
"Daiyah tidak hanya menyampaikan ajaran Islam, tetapi juga berperan dalam pemberdayaan perempuan, pendidikan keagamaan anak-anak, serta memperkuat ketahanan sosial di masyarakat," katanya.
Ia berharap program ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di wilayah 3T serta membuka lebih banyak peluang bagi daiyah untuk berperan aktif di masa mendatang.
Baca juga : Festival Cahaya Ramadhan 2025 Resmi Dibuka di Kalsel
Siti Kasumah, salah satu daiyah yang ditugaskan ke Desa Laelangge, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh, merasakan langsung tantangan berdakwah di daerah terpencil.
"Medannya cukup sulit. Saya harus melewati jalan berbatu dan sebagian besar masih tanah merah. Kalau hujan turun, jalannya makin licin. Tapi semua itu saya jalani dengan niat dakwah," ujar Siti.