JT - Bulan Ramadhan selalu disambut dengan suka cita oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain menjadi bulan penuh berkah dan ampunan, terdapat keyakinan bahwa setan dibelenggu selama Ramadhan. Banyak yang percaya bahwa godaan maksiat berkurang karena setan dikurung. Namun, kenyataannya masih ada orang yang tergoda melakukan perbuatan dosa.
Fenomena ini menimbulkan berbagai pemahaman mengenai makna setan yang dibelenggu. Beberapa ulama menjelaskan bahwa setan memang tidak bisa bebas menggoda manusia seperti di bulan-bulan lainnya, tetapi hawa nafsu tetap menjadi tantangan utama. Untuk memahami lebih dalam, berikut penjelasannya.
Baca juga : Ketua PWNU Jatim: Puasa Ramadhan Bangun Pribadi Berakhlak Luhur
Hadis tentang setan yang dibelenggu
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
"Ketika bulan Ramadhan tiba, setan-setan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup." (HR. Bukhari dan Muslim)
Baca juga : Kemenag Pantau Hilal Awal Ramadhan di 125 Titik
Hadis ini sering menjadi rujukan utama dalam pembahasan mengenai setan yang dibelenggu saat Ramadhan. Namun, jika setan benar-benar dibelenggu, mengapa masih ada orang yang melakukan maksiat selama bulan suci ini?
Para ulama memberikan berbagai tafsiran mengenai makna dari hadis tersebut agar tidak disalahpahami secara harfiah.