JT – Kementerian Agama (Kemenag) memperkenalkan konsep Kurikulum Cinta kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Malang yang berasal dari berbagai negara, termasuk Eropa, Timur Tengah, ASEAN, hingga Amerika, dalam acara Ramadhan Global Camp.
Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin, menegaskan bahwa setiap makhluk hidup di dunia seharusnya saling mencintai, mengingat ekosistem kehidupan adalah bagian dari orkestrasi Sang Pencipta.
Baca juga : Lebih dari 14 Juta Orang Kunjungi Masjid Nabawi pada Paruh Pertama Ramadhan 1446 H
"Kita tidak bisa mencapai keberhasilan tanpa ekosistem yang mendukung. Ada relasi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan lingkungan sosial yang harus kita jaga," ujar Kamaruddin dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Kurikulum Cinta pertama kali dicetuskan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar sebagai panduan bagi lembaga pendidikan di bawah Kemenag. Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam diharapkan menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi yang berlandaskan cinta kasih.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag, Sahiron Samsudin, menjelaskan bahwa konsep Kurikulum Cinta tidak hanya bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis, tetapi juga dari berbagai teks keagamaan lainnya yang menekankan nilai cinta kasih sebagai solusi atas problem sosial yang berkembang di dunia.
Baca juga : Tantangan Ibadah Haji 2024: Transportasi di Muzdalifah dan Layanan Ramah Lansia
"Pak Menteri melihat berbagai problem sosial seperti kemiskinan, kekerasan, dan konflik sosial yang masih berkembang di masyarakat global. Maka, pendidikan berbasis cinta menjadi solusi yang ideal," kata Sahiron.
Senada dengan itu, Rektor UIN Malang, Zainuddin, menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim memiliki tantangan besar untuk tetap menaungi dan menjaga kedamaian bagi pemeluk agama lain.