JT - Para peneliti menemukan bahwa meskipun menggaruk dapat memperburuk peradangan dan pembengkakan kulit, tindakan ini juga memiliki manfaat tertentu dalam melawan infeksi bakteri.
Dilansir dari Medical Daily, Jumat (31/1), studi yang dipublikasikan dalam jurnal Science meneliti dampak menggaruk pada tikus dengan dermatitis kontak alergi, sejenis eksim.
Baca juga : Hindari Layar Sebelum Tidur, Risiko Insomnia Bisa Naik 59 Persen
Peneliti senior Daniel Kaplan menjelaskan bahwa menggaruk memberikan pertahanan terhadap infeksi bakteri pada kulit, meskipun di sisi lain dapat memperburuk kondisi peradangan.
Dalam penelitian tersebut, tikus dengan gejala eksim dibiarkan menggaruk, sementara beberapa lainnya dilarang menggaruk menggunakan kalung khusus. Hasilnya menunjukkan bahwa tikus yang menggaruk mengalami pembengkakan lebih parah dengan peningkatan sel imun neutrofil, sedangkan tikus yang tidak menggaruk mengalami peradangan lebih ringan.
Menggaruk memicu reaksi berantai di kulit, di mana saraf perasa nyeri melepaskan substansi P yang mengaktifkan sel mast—sel imun yang mengatur peradangan dan gatal. Aktivasi ini meningkatkan peradangan dan memperparah rasa gatal.
Baca juga : Sujud dalam Shalat Berikan Manfaat bagi Kesehatan Otak
Namun, penelitian juga menemukan bahwa sel mast berperan dalam melawan bakteri, termasuk Staphylococcus aureus, yang merupakan penyebab umum infeksi kulit. Menggaruk ternyata mengurangi jumlah bakteri ini di kulit.
"Meski menggaruk dapat meningkatkan pertahanan terhadap Staphylococcus aureus, kerusakan kulit yang ditimbulkan bisa lebih besar daripada manfaatnya, terutama jika gatalnya kronis," kata Kaplan.