JT – Akademisi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjadjaran (Unpad), Indra Mustika, menyatakan bahwa perokok yang beralih ke produk tembakau alternatif dapat mengalami pengurangan risiko kesehatan.
"Produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik dan tembakau yang dipanaskan, mengurangi risiko kesehatan karena tidak melalui proses pembakaran seperti rokok konvensional," katanya dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
Baca juga : Dokter Spesialis Ungkap Risiko Penggunaan Korek Kuping
Ia menjelaskan bahwa proses pembakaran tembakau pada rokok konvensional menghasilkan ribuan zat kimia berbahaya, termasuk TAR, karbon monoksida, dan karsinogen, yang menjadi penyebab utama penyakit serius seperti kanker paru-paru dan penyakit kardiovaskular.
Dengan menghilangkan proses pembakaran dan menggantinya dengan pemanasan, produk tembakau alternatif dapat menurunkan jumlah zat berbahaya yang masuk ke tubuh. Namun, Indra menekankan bahwa produk ini tetap memiliki risiko kesehatan dibandingkan berhenti merokok sepenuhnya.
Indra berharap pemerintah dapat mempertimbangkan pendekatan pengurangan risiko atau harm reduction dalam kebijakan pengendalian tembakau untuk menurunkan prevalensi merokok di Indonesia.
Baca juga : Waspadai Kosmetik Bermerkuri: Ciri-Ciri dan Bahaya yang Mengintai
Menurutnya, beberapa negara seperti Inggris dan Selandia Baru telah berhasil menekan angka perokok melalui strategi pengurangan risiko, termasuk memberikan informasi yang lebih jelas mengenai alternatif yang lebih rendah risiko.
"Temuan ini bisa menjadi dasar bagi pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan strategi pengurangan dampak buruk dalam regulasi tembakau. Namun, regulasi tetap diperlukan untuk memastikan produk ini tidak menarik bagi non-perokok dan remaja, serta adanya pengawasan kualitas untuk memastikan keamanan penggunaannya," tuturnya. * * *