JT – Dokter spesialis dermatologi dan venereologi dari Universitas Udayana, Bali, dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai berbagai risiko infeksi kulit yang sering terjadi akibat banjir.
Dalam pesan singkat pada Kamis, dr. Darmaputra menjelaskan bahwa beberapa infeksi kulit yang umum muncul setelah banjir antara lain infeksi jamur seperti tinea pedis (kutu air) akibat kaki yang lama terendam air tercemar, infeksi bakteri seperti impetigo dan bisul yang berkembang di lingkungan lembap dan kotor, serta dermatitis kontak alergi akibat paparan bahan kimia atau kontaminan dalam air banjir.
Baca juga : Mengurangi Gejala Asma pada Anak, Ini Saran dari Dokter
"Jika lingkungan terdampak banjir dan muncul gejala infeksi kulit, segera bilas dan cuci area yang terkena dengan air bersih dan sabun. Pastikan untuk berpindah ke tempat yang kering guna menghindari paparan lebih lanjut," ujarnya.
Jika muncul gatal atau iritasi, dr. Darmaputra menyarankan penggunaan krim antigatal atau antihistamin oral sesuai petunjuk medis.
Namun, apabila luka terbuka muncul atau terdapat tanda-tanda infeksi serius seperti bengkak, nanah, kemerahan luas, atau demam, masyarakat diminta segera mencari pertolongan medis di fasilitas kesehatan terdekat.
Baca juga : Bahaya Minuman Manis bagi Ibu Menyusui, Ini Kata Pakar
Dr. Darmaputra menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan perlindungan tubuh saat bersentuhan dengan air banjir. Ia menyarankan penggunaan sepatu boots atau sarung tangan untuk menghindari kontak langsung dengan air yang mungkin terkontaminasi.
Selain itu, setelah terkena air banjir, segera mandi menggunakan sabun antiseptik dan pastikan tubuh dikeringkan dengan baik, terutama di area lipatan seperti sela jari.