JT – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk tidak terbawa Fear of Missing Out (FOMO) atau takut ketinggalan tren di media sosial hingga kalap membeli takjil atau makanan pembuka saat berbuka puasa di bulan Ramadhan.
"Pada saat buka puasa kan kita tetap mengendalikan nafsu agar tidak makan berlebihan. Jadi, masyarakat sebenarnya tidak perlu FOMO pada hal-hal yang kurang baik untuk kesehatannya," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (5/3).
Baca juga : Unggah Konten Kuliner Saat Berpuasa, Emang Boleh?
Nadia menegaskan bahwa prinsip utama puasa adalah menahan nafsu, termasuk dalam hal makanan, sekaligus memberi kesempatan organ tubuh untuk beristirahat setelah bekerja selama 24 jam penuh.
"Puasa intinya menahan hawa nafsu, kan? Salah satunya adalah dengan menahan makan. Polanya hanya berpindah, dari yang biasanya makan pagi, siang, dan malam, menjadi sahur dan berbuka puasa. Kita tahu manfaatnya, yaitu mengistirahatkan organ tubuh," jelasnya.
Masyarakat juga disarankan untuk tidak makan berlebihan dan tetap mengikuti anjuran gizi seimbang dalam pola makan sehari-hari.
Baca juga : Psikolog Bagikan Tips Melatih Anak Berpuasa
"Konsumsi tetap sesuai dengan kebutuhan kalori kita. Kalau kita kekenyangan juga tidak bagus, karena dari sisi penyerapannya pun tidak baik," ujarnya.
Selain menjaga pola makan, Nadia juga mengingatkan pentingnya berolahraga ringan atau tetap aktif secara fisik selama puasa untuk menjaga kesehatan tubuh.