JT - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan, menerima pengaduan dari warga Kelurahan Pengadegan, Jakarta Selatan, terkait alat peringatan dini banjir yang rusak atau tidak berfungsi.
"Kami mendapat laporan bahwa alat pengeras suara di Pengadegan tidak berbunyi. Padahal, saat itu ketinggian air di Bendung Katulampa sudah mencapai titik kritis," kata August Hamonangan dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.
Baca juga : Warga Diimbau Periksa Sertifikat Sehat Sebelum Membeli Hewan Kurban
Ia menyayangkan ketidakmampuan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam memastikan alat peringatan dini banjir berfungsi secara optimal. August meminta Pemprov DKI segera memastikan kesiapan seluruh alat peringatan dini menyusul kejadian tersebut.
Menurutnya, alat yang dibeli dengan harga mahal seharusnya berfungsi dengan baik untuk memberikan peringatan dini kepada warga, sehingga mereka memiliki waktu untuk bersiap menghadapi banjir.
"Karena alat tersebut tidak berfungsi, warga yang tinggal dekat dengan Kantor Kelurahan bahkan tidak siap menghadapi bencana saat itu," ujarnya.
Selain itu, August juga mendorong Pemprov DKI untuk menggencarkan pembangunan infrastruktur pengendali banjir di sekitar Jakarta. Ia menekankan pentingnya evaluasi terhadap pengadaan alat peringatan dini, dan jika toa kurang efektif, maka anggarannya lebih baik dialihkan untuk pembangunan waduk, polder, dan embung sebagai tempat parkir air.
"Ini bisa mengurangi kemungkinan air meluap dan menyebabkan banjir. Selain itu, normalisasi kali-kali juga harus terus dilakukan," katanya.