JT - Uni Eropa (EU) akan mengucurkan dana hingga 68 juta euro (Rp1,17 triliun) tahun ini untuk membantu penanganan krisis Rohingya, demikian disampaikan dalam pernyataan pemerintahan transisi Bangladesh.
Pernyataan tersebut disampaikan usai Kepala Pemerintahan Transisi Bangladesh Muhammad Yunus menerima Komisioner Uni Eropa untuk urusan kesetaraan, kesiapan, dan manajemen krisis Hadja Lahbib di Dhaka, Senin.
Baca juga : Hampir 30 Ribu Warga Palestina Tewas Akibat Agresi Israel di Gaza
Dana tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang menampung warga Rohingya di Bangladesh serta pihak-pihak yang terdampak konflik di negara bagian Rakhine Barat, Myanmar.
Bantuan finansial dari EU tersebut tiba di tengah krisis pendanaan bagi membantu warga Rohingya yang hak-haknya terabaikan di Myanmar tersebut.
Hadja Lahbib mengatakan, meskipun jumlah dana bantuan EU tahun ini lebih tinggi daripada jumlah bantuan awal yang diberikan, dana tersebut masih belum cukup untuk mencegah risiko pemburukan situasi kemanusiaan di kamp-kamp pengungsi Rohingya.
Baca juga : Pesawat buatan China C919 terbang komersial perdana 28 Mei
Bangladesh saat ini menampung 1,2 juta warga Rohingya yang melarikan diri dari serangan militer di Myanmar pada 2017 di daerah Cox's Bazar.
Yunus kemudian menegaskan kembali komitmen pemerintahnya menangani krisis kemanusiaan Rohingya yang menurutnya adalah "isu besar" bagi Bangladesh. "Hal ini telah berlangsung bertahun-tahun tanpa solusi apapun," kata dia.