JT - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan 1.000 dai dan daiyah yang dikirim ke wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) untuk selalu menjaga sikap rendah hati dalam berdakwah dan tidak menjadikannya sebagai ajang mencari popularitas.
"Orang yang puas dengan pujian sudah selesai, tetapi mereka yang terus dikritik akan berkembang. Jangan mencari popularitas di tempat tugas," ujar Menag di Jakarta, Kamis.
Baca juga : Masjid Raya Maluku Siapkan Takjil Gratis untuk Jamaah di Bulan Ramadhan
Pesan ini disampaikan dalam acara pelepasan resmi para pendakwah yang bertugas selama Ramadhan, ditandai dengan penyerahan Bendera Merah Putih kepada perwakilan dai.
Menag juga menekankan pentingnya menjaga wudhu sebagai bentuk penyucian diri dan mengingatkan para dai agar tidak melupakan orang tua dalam doa mereka.
"Ananda sekalian, tolong doakan orang tua. Anda tidak akan menjadi seperti ini tanpa mereka. Jangan sampai sibuk memimpin doa untuk orang lain, tetapi lupa mendoakan orang tua sendiri," katanya.
Baca juga : Cari Tempat Ngabuburit? Pasar Kreatif Bisa Jadi Pilihan Seru!
Selain itu, Menag menganjurkan para dai untuk memperbanyak ibadah sunnah, seperti membaca surah Al-Kahfi, Yasin, Ar-Rahman, dan Al-Mulk, serta menjalankan shalat sunnah, termasuk shalat tasbih di tengah malam.
Pengiriman dai ke wilayah 3T merupakan program tahunan Kemenag yang telah berjalan sejak 2021. Tahun ini, Kemenag juga memperluas layanan keagamaan bagi diaspora Indonesia dengan mengirim lima dai ke Australia, Jerman, dan Selandia Baru. Para pendakwah yang bertugas di luar negeri merupakan peraih juara MTQ tingkat nasional.