JAKARTATERKINI. ID - Pengamat politik Emrus Sihombing meramalkan bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 kemungkinan akan menggelar dua putaran. Alasannya adalah belum adanya lembaga survei yang merilis elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden yang mencapai lebih dari 50 persen suara, syarat minimal untuk memenangi pilpres.
Emrus menanggapi klaim dari Gerakan Satu Putaran (GSP) yang menyebut pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki peluang 70 persen untuk memenangi Pilpres 2024 dalam satu putaran.
Baca juga : Bawaslu Kota Depok Lakukan Patroli Cegah Politik Uang
"Klaim tersebut sulit terwujud berdasarkan teori probabilitas dan hasil survei yang menunjukkan elektabilitas masih di bawah 50 persen," katanya.
Dia menyoroti hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Litbang Kompas yang menempatkan elektabilitas Prabowo-Gibran di kisaran 39,3 persen hingga 45,6 persen.
"Satu putaran pilpres dengan tiga pasangan calon untuk mencapai suara lebih dari 50 persen adalah sangat sulit. Sehingga, menurutnya, pilpres 2024 kemungkinan besar akan berlangsung dalam dua putaran," ujarnya.
Baca juga : Survei Pilwakot Tangsel: Ariza-Lista Unggul Mengalahkan Petahana Ben-Pilar
Sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran Muhammad Qodari menyatakan optimisme bahwa Prabowo-Gibran memiliki peluang 70 persen untuk memenangi Pilpres 2024 satu putaran.
Klaim tersebut didasarkan pada hasil survei dari berbagai lembaga yang menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari dua pasangan calon lainnya. Meskipun, Emrus menilai klaim tersebut tidak rasional, mengingat belum adanya elektabilitas di atas 50 persen menurut lembaga survei.