JT – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memantau pendataan dan pendistribusian elpiji 3 kg di tingkat agen serta pangkalan untuk memastikan keamanan pasokan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) seperti Ramadhan dan Lebaran.
"Monitoring dilakukan bersama PT Pertamina ke agen dan pangkalan di lima wilayah kota," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (27/2).
Baca juga : Progres Proyek MRT Rute Mangga Besar-Glodok-Kota Mencapai 42,97 Persen
Elisabeth menjelaskan bahwa elpiji 3 kg merupakan komoditas bersubsidi yang penyalurannya diawasi ketat. Untuk itu, Dinas PPKUKM DKI Jakarta berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga guna memastikan pasokan di Jakarta mencukupi melalui 269 agen dan 5.476 pangkalan.
Pemantauan ini bertujuan menjamin distribusi elpiji 3 kg tepat sasaran, khususnya bagi masyarakat kurang mampu, serta memastikan harga elpiji subsidi tidak melebihi ketetapan dalam Peraturan Gubernur Nomor 4 Tahun 2015 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET).
Saat ini, HET elpiji 3 kg di tingkat pangkalan di DKI Jakarta ditetapkan sebesar Rp16.000 per tabung. Sementara di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, harga berkisar Rp18.500 hingga Rp19.500 per tabung.
Baca juga : BPBD DKI: 40 RT dan Lima Ruas Jalan Tergenang Banjir Hingga Kamis Pagi
Adapun usulan kuota penyediaan gas elpiji 3 kg untuk 2025 mencapai 433.933 metrik ton (MT), berdasarkan Surat Gubernur DKI Jakarta Nomor 29/ES.00.01 Tanggal 16 Januari 2025.
"Jumlah usulan kuota tersebut menggambarkan kebutuhan gas masyarakat, termasuk untuk Hari Besar Keagamaan Nasional seperti Ramadhan dan Idul Fitri," ujar Elisabeth. * * *