JT - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia (BSI) bisa dikapitalisasi untuk tambahan sumber pembiayaan kebutuhan keluarga.
“Dengan adanya Bank Emas ini, bisa dikapitalisasi untuk dijadikan jaminan, dijadikan simpanan, bisa menambah sumber-sumber pembiayaan untuk kebutuhan keluarga,” ujarnya di Jakarta, Rabu.
Baca juga : Korlantas Polri Mulai Siang Hentikan Sistem Satu Arah Pada Arus Mudik
Saat ini, jumlah emas yang tersebar di masyarakat sebesar 1.800 ton dengan perkiraan nilai sekitar Rp300 triliun.
Melalui PT Freeport Indonesia (PTFI), produksi emas disebut dapat bertambah setiap tahun sekitar 50-60 ton.
“Saya rasa masyarakat hampir semua kan sekarang menyimpan emas dalam bentuk perhiasan, terutama ibu-ibu. Dengan adanya Pegadaian kan likuiditas sudah bisa dirasakan, tetapi nanti kalau kita bisa masukkan lagi dalam bentuk emas dan yang lain, itu akan lebih likuid lagi,” ungkap Airlangga.
Baca juga : Divonis 14 Tahun Penjara, Rafael Alun Masih Pikir-pikir Banding
“Tentu targetnya nilai emasnya yang diperbankan akan semakin meningkat, dan di kedua institusi ini (Pegadaian dan BSI) dalam 3-4 tahun ke depan, tadi targetnya kan lebih dari 224 ton,” kata dia.
Pada hari ini, Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Layanan Bank Emas Pegadaian dan BSI yang pertama di Tanah Air sebagai langkah mendukung hilirisasi dalam Astacita yang dicanangkan pemerintah.