JT – Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) mengimbau warga untuk terus memperkuat Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) setelah ditemukan 141 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa wilayah sejak awal 2025.
"Kami meminta warga untuk rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk minimal dua kali dalam seminggu guna mencegah penyebaran DBD saat puncak musim hujan," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy, di Jakarta, Jumat (14/2).
Baca juga : Pemprov DKI Jakarta Siapkan SDM Berkualitas Hadapi Tantangan Teknologi
Herwin juga menyarankan agar warga dapat berperan aktif sebagai Juru Pemantau Jentik (Jumantik) mandiri dengan menerapkan pola 3M (menguras, menyikat, menutup rapat) tempat penampungan air di rumah mereka.
"Jika ada warga yang terkena DBD, kami akan segera melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) dan jika hasilnya positif, pengasapan atau fogging akan segera dilakukan," jelas Herwin.
Dalam periode Januari hingga Februari 2025, Jakarta Timur tercatat 141 kasus DBD yang tersebar di sepuluh kecamatan. Kecamatan Kramat Jati mencatatkan kasus tertinggi dengan 27 kasus, diikuti oleh Ciracas dan Pasar Rebo masing-masing 19 kasus, Cipayung 17 kasus, dan Matraman dengan 15 kasus.
Baca juga : Komisi Informasi DKI Harap Jakarta Makin Transparan di Era Pramono-Rano
Kecamatan lainnya seperti Pulogadung, Jatinegara, Duren Sawit, Makasar, dan Cakung juga melaporkan kasus DBD dengan jumlah yang bervariasi.
Herwin menambahkan bahwa meski kasus DBD di Jakarta Timur lebih rendah dibandingkan dengan wilayah lain seperti Jakarta Barat (201 kasus) dan Jakarta Selatan (180 kasus), warga tetap diminta untuk mewaspadai penyebaran penyakit ini.