JT – Maskapai penerbangan Korea Selatan mengalami 13 insiden kebakaran pesawat yang disebabkan oleh baterai perangkat elektronik dalam kurun waktu 2020 hingga 2024, menurut data terbaru dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan yang dilaporkan oleh Korea Herald pada Minggu (9/2).
Insiden ini kembali menjadi sorotan setelah kebakaran pada pesawat Air Busan pada 28 Januari lalu, yang diduga dipicu oleh power bank.
Baca juga : Liga Arab akan Gelar Pertemuan Mendesak untuk Akhiri Krisis Gaza
Dari total 13 kebakaran, sembilan disebabkan oleh power bank, satu oleh baterai ponsel, dan satu lagi oleh baterai rokok elektrik. Sementara itu, dua kebakaran lainnya masih belum diketahui penyebabnya.
Menurut data yang dirilis, satu kejadian terjadi pada 2020, kemudian enam insiden terjadi pada 2023, dan enam lainnya pada 2024. Meski kebakaran berlangsung antara 20 detik hingga lima menit sebelum berhasil dipadamkan, tidak ada insiden yang menyebabkan kerusakan besar pada pesawat.
Seiring meningkatnya kekhawatiran akan risiko kebakaran akibat baterai, maskapai di Korea Selatan telah menerapkan langkah-langkah keselamatan baru terkait power bank.
Baca juga : Erdogan: Turki Mengirim Lebih dari 45 Ribu Ton Bantuan ke Palestina
Salah satu kebijakan yang diperkenalkan adalah melarang penumpang menyimpan power bank di kompartemen bagasi kabin atas untuk mengurangi risiko kebakaran selama penerbangan. * * *