JAKARTATERKINI.ID - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pemerintah optimis terhadap pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2024, meskipun menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam hal harga komoditas dunia.
"Pemerintah akan berupaya untuk tetap mendorong ekspor nonmigas sesuai target 2,5-4,5 persen di 2024 walaupun tantangan harga komoditas dunia masih cukup landai," kata Zulkifli dalam paparan Outlook 2024 dan Kinerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis.
Baca juga : Kemendag: Kenaikan Harga MinyaKita Diduga Akibat Transaksi Antarpengecer
Dalam rangka mencapai target pertumbuhan ekspor 2024, Kementerian Perdagangan akan fokus pada pengembangan pasar baru di luar pasar tradisional, seperti India, Pakistan, Afrika Selatan, Nigeria, Meksiko, dan negara-negara lainnya.
Selain itu, Kemendag juga akan menggencarkan pengembangan pasar di wilayah India dan Pakistan, yang mencatat nilai ekspor nonmigas sebesar 18,45 miliar dolar AS pada periode Januari-November 2023.
Zulkifli menekankan bahwa Asia, sebagai wilayah yang sangat luas, masih memiliki potensi eksplorasi yang besar. Oleh karena itu, Indonesia perlu fokus pada pembuatan produk bernilai tambah, seperti hilirisasi.
Baca juga : Jelang Natal dan Tahun Baru, Jasa Marga Optimalkan Keamanan Sistem Contraflow
"Produk unggulan tetaplah CPO, batu bara, nikel, dan tentu saja produk manufaktur dan hasil hutan," tambahnya.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia selama Januari-November 2023 turun sebesar 11,83 persen, dengan penurunan nilai ekspor nonmigas sebesar 12,47 persen. Tiga negara tujuan utama ekspor nonmigas adalah China, Amerika, dan India.