JT - Jumlah korban terdampak banjir bandang di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah dari 99 orang menjadi sebanyak 860 orang warga sebagaimana yang dinyatakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan di Jakarta, Selasa mengatakan, bahwa dari jumlah tersebut ada 60 orang mengungsi ke tempat yang aman seperti rumah keluarga atau kerabat mereka sementara selebihnya memilih bertahan di rumah masing-masing.
Baca juga : Polisi siapkan tim kedokteran-psikolog untuk kasus KDRT di Depok
BNPB mengkonfirmasi pemenuhan logistik barang kebutuhan pokok terhadap 860 orang korban terdampak yang terdiri dari 305 keluarga tersebut tetap menjadi perhatian prioritas pemerintah.
Menurut Abdul, distribusi bantuan logistik kebutuhan pokok seperti makanan sudah mulai disalurkan kepada para korban yang mayoritas bertahan menempati rumah mereka masing-masing di Kecamatan Wera dan Ambalawi, Kabupaten Bima.
BNPB mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Kabupaten Bima yang menetapkan perpanjangan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi selama 14 hari dan berlaku aktif mulai hari ini sampai dengan 17 Februari mendatang.
Baca juga : Operasi Zebra Jaya 2024 Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Dengan begitu, kata dia, percepatan segenap dukungan penanganan dampak bencana seperti bantuan logistik dan dana operasional dari pemerintah pusat selama fase tanggap darurat bisa berjalan maksimal.
Adapun dilaporkan sebanyak delapan orang warga hilang dalam bencana banjir bandang yang dipicu hujan ekstrem di Kabupaten Bima, pada Minggu (2/2).