JT – Pemerintah akan segera menerapkan program cek kesehatan mental gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia mulai Februari. Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, menjelaskan skema dan tata cara pelaksanaannya.
“Kalau dulu ada aplikasi PeduliLindungi untuk COVID-19, sekarang saya imbau masyarakat mengunduh aplikasi SATUSEHAT. Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa mendaftar, memilih puskesmas, serta menjadwalkan pemeriksaan. Hasilnya juga akan dikirim secara digital lewat SATUSEHAT,” kata Budi di Jakarta, Minggu.
Baca juga : Ketua DPR Sikapi Kabar Pengunduran Diri Dirjen Aptika Kemenkominfo
Skrining kesehatan mental ini terbagi dalam dua kategori: untuk usia sekolah dan di luar usia sekolah. Bagi pelajar, pemeriksaan akan dilakukan di sekolah setiap awal tahun ajaran baru, sementara masyarakat di luar usia sekolah bisa mendaftar secara online melalui aplikasi.
Pemerintah telah menyiapkan 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik swasta di seluruh Indonesia untuk memfasilitasi pemeriksaan awal kesehatan mental ini.
Masyarakat yang ingin mengikuti skrining dapat melakukannya pada bulan berikutnya setelah ulang tahun mereka.
Baca juga : Densus 88 Ungkap Peran Tiga Terduga Teroris Jaringan MIT di Sulawesi Tengah
“Misalnya ulang tahunnya Januari, Februari, atau Maret, mereka bisa mengikuti skrining hingga April. Cukup datang ke fasilitas kesehatan dengan membawa KTP,” jelas Budi.
Skrining akan dilakukan melalui kuesioner yang bertujuan untuk mengidentifikasi indikasi gangguan kesehatan mental. Jika ditemukan indikasi tertentu, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat.