JT – Parlemen Mesir pada Senin (27/1/2025) menegaskan kembali penolakannya terhadap segala bentuk rencana relokasi rakyat Palestina dari tanah mereka.
Ketua Parlemen Mesir, Hanafi Gebali, memperingatkan bahwa usulan semacam itu menimbulkan "ancaman serius" bagi keamanan dan stabilitas kawasan.
Baca juga : 60.000 Anak di Gaza Terancam Malnutrisi Akut akibat Blokade Israel
"Ide-ide semacam itu sepenuhnya mengabaikan fakta bahwa masalah Palestina bukan sekadar persoalan penduduk atau sengketa geografis, tetapi perjuangan sebuah bangsa untuk mendapatkan hak-hak sah dan historis mereka," tegas Gebali dalam sesi parlemen.
Gebali menekankan bahwa solusi yang paling tepat adalah menerapkan solusi dua negara, yang memungkinkan Palestina mendirikan negara merdeka sesuai perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
"Langkah ini akan memastikan perdamaian abadi dan stabilitas kawasan," tambahnya.
Baca juga : Pengadilan Inggris Menjatuhkan Vonis Pertama untuk Kasus Kerusuhan SARA
Parlemen Mesir juga menegaskan dukungannya untuk mempertahankan hak-hak rakyat Palestina dan menolak segala bentuk upaya yang melikuidasi perjuangan mereka. Pernyataan serupa juga dikeluarkan oleh Mesir, Yordania, Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang menolak keras usulan relokasi warga Palestina.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyerukan pemindahan warga Palestina dari Gaza ke Mesir dan Yordania.