JT - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyampaikan bahwa penghapusan ambang batas parlemen (parliamentary threshold) berpotensi menimbulkan masalah baru, terutama terkait dengan banyaknya partai politik yang akan masuk ke DPR.
“Kalau parliamentary threshold-nya dinolkan, presidential threshold segala macam, atau parliamentary threshold-nya diperkecil, nanti kebanyakan partai itu. Nanti ada fraksi-fraksi kecil kayak dulu,” ujar Cucun dalam sebuah diskusi di Jakarta, Jumat (17/1).
Baca juga : Kemendag: Harga Eceran Tertinggi Minyakita Stabil Menjelang Ramadhan
Menurut Cucun, munculnya fraksi-fraksi kecil dalam DPR bisa menjadi problem karena dalam pengambilan keputusan, fraksi-fraksi tersebut diperkirakan tidak bisa mengambil keputusan secara bulat.
Oleh karena itu, Cucun menegaskan pentingnya kajian yang komprehensif mengenai rencana penghapusan ambang batas parlemen.
“Pasti nanti public hearing (dengar pendapat publik, red.) akan terjadi. Kayak beliau-beliau (akademisi, pengamat) pasti akan terlibat, bagaimana memberikan masukan, kritik melalui forum media maupun kami undang di DPR,” lanjutnya.
Baca juga : Menkopolhukam: Sudah Saatnya Indonesia Punya Coast Guard
DPR RI, kata Cucun, akan turun ke bawah untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait sistem pemilu yang terbaik dan sesuai dengan harapan rakyat.
Cucun juga menambahkan bahwa DPR RI akan menyikapi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai pengaturan ambang batas parlemen dengan bijak.
Bagikan
