JT - Kelompok Houthi menyatakan Amerika Serikat menghalangi pelaksanaan peta jalan perdamaian Yaman, serta menekankan bahwa Washington mendukung "perdamaian yang tidak mengarah pada konflik internal".
Pernyataan tersebut disampaikan pada Selasa (7/1) melalui media sosial X anggota kantor politik Houthi, Hussein al-Azzi, serta pernyataan oleh Menteri Luar Negeri Houthi dari pemerintahan yang tidak diakui, Jamal Amer, selama pertemuan mereka dengan Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, di ibu kota negara, Sanaa.
Baca juga : Atdikbud KBRI Seoul: Indonesia Week memperkenalkan budaya Tanah Air
Setibanya di Sanaa pada Senin, Grundberg mendorong Houthi untuk mengambil langkah konkret dan penting guna memajukan proses perdamaian.
Kunjungan utusan PBB tersebut ke Sanaa merupakan yang pertama dalam lebih dari satu setengah tahun.
Sebagai tanggapan, al-Azzi menyatakan Amerika adalah pihak yang mencegah pihak lain (pemerintah sah Yaman) untuk melaksanakan peta jalan dan bersikeras menghubungkan komitmen mereka dengan isu Israel.
Baca juga : Agresi Israel Membuat Lebih dari 1 Juta Warga Palestina Mengungsi dari Rafah
“Menggunakan ini (kunjungan Grundberg ke Sanaa) untuk menutupi kegagalan pihak lain mengikuti peta jalan dan untuk membersihkan tindakan militer dan intelijen mereka yang bermusuhan, sambil menggambarkan seolah-olah bola ada di tangan Sanaa, adalah hal yang disayangkan dan tidak dapat diterima,” tambahnya.
Washington belum menanggapi tuduhan al-Azzi, tetapi sebelumnya AS telah menegaskan kembali komitmennya untuk mencapai perdamaian di Yaman.