JAKARTATERKINI.ID - Pejabat Badan Perikanan Jepang membantah adanya keterkaitan antara pembuangan air limbah nuklir Fukushima dan kematian ribuan ikan di Pulau Hokkaido. Pernyataan ini disampaikan oleh pejabat bernama Mori Ken pada Rabu (13/12).
Menurut Ken, otoritas telah mengonfirmasi bahwa tingkat tritium di laut lepas pantai Fukushima berada di bawah tingkat yang dapat terdeteksi.
Baca juga : Empat Pekerja Tewas dalam Insiden Jembatan Ambruk di Korea Selatan
"Sindiran bahwa kematian ikan disebabkan air limbah olahan tidak berdasar," kata Ken, seperti yang dilaporkan oleh media Jepang NHK.
Ken juga menekankan bahwa penyebaran informasi yang belum diverifikasi dapat menimbulkan kekhawatiran yang tidak perlu.
Kejadian ribuan ton ikan, terutama sarden dan ikan kembung, mati terdampar di pantai sepanjang 1,5 kilometer di sekitar pelabuhan perikanan Toi di Hakodate selatan, Pulau Hokkaido.
Baca juga : China Luncurkan Kampanye Penindakan Layanan Berita Daring Ilegal
Para pejabat memperkirakan sedikitnya 1.000 ton ikan terdampar pada 7 Desember, dan jumlah tersebut kemungkinan masih bertambah.
Pembuangan air limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima dimulai pada Agustus tahun ini. Langkah ini telah menuai reaksi keras dari China dan partai-partai oposisi di Korea Selatan serta Kepulauan Solomon. Pada tanggapan atas rencana pembuangan ini, pemerintah Beijing melarang impor makanan laut asal Jepang.