JT – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani meminta agar pelaksanaan Ujian Nasional (UN), jika kembali diterapkan, menggunakan sistem berbasis digital atau komputerisasi. Sistem manual dianggap tidak lagi relevan dan berpotensi memunculkan berbagai masalah.
“Kami sudah sampaikan ke Mendikdasmen, silakan laksanakan ujian nasional, tapi jangan pakai format lama atau cara manual,” ujar Lalu dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Baca juga : KAI Daops 1 Sediakan Delapan KA Tambahan Untuk Libur Idul Adha
Ia menjelaskan bahwa sistem berbasis digital memiliki keunggulan dalam mencegah kecurangan, mengurangi proses cetak yang rumit, dan menekan biaya tinggi akibat pencetakan serta distribusi soal ke seluruh Indonesia.
Menurut Lalu, pelaksanaan UN dengan metode kertas memerlukan pengawalan ketat dari pihak kepolisian, mulai dari tahap percetakan hingga distribusi soal ke setiap sekolah. Hal ini tidak hanya menyita waktu tetapi juga sumber daya yang besar.
“Makanya, kami minta jangan menggunakan sistem yang lama. Cara manual itu harus ditinggalkan,” tegasnya.
Baca juga : PWNU Jatim apresiasi Polri tangkap peneliti BRIN
Lalu juga meminta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk mempersiapkan infrastruktur digital dengan matang sebelum UN dilaksanakan. Infrastruktur tersebut mencakup penyediaan komputer atau laptop, jaringan internet, dan server yang andal.
“Jaringan IT harus betul-betul dipikirkan dan disiapkan sejak sekarang sehingga nanti UN digital bisa dilaksanakan dengan baik. Jangan sampai persoalan yang pernah terjadi pada asesmen nasional terulang dalam UN nanti,” kata dia.