JT – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengingatkan masyarakat untuk tidak terlalu terpengaruh budaya asing yang dapat mengikis tradisi serta nilai-nilai budaya lokal, seperti gotong royong, sopan santun, dan adat istiadat.
"Kita boleh saja mengapresiasi budaya dari luar, tetapi yang paling penting adalah kita harus lebih menghargai budaya kita sendiri. Jangan sampai kita kerasukan budaya orang lain," ujar Fadli dalam peresmian Museum Desa Genggelang di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin.
Baca juga : Presiden Sikapi Sorotan Terhadap Bea Cukai
Menurut Fadli, dominasi budaya luar dapat memengaruhi gaya hidup masyarakat menjadi konsumtif dan individualistik, yang bertentangan dengan norma-norma lokal. Bahkan, pengaruh ini bisa memperlebar kesenjangan sosial melalui tren berbusana dan penggunaan teknologi.
Untuk melindungi budaya lokal, Kementerian Kebudayaan berencana meningkatkan jumlah museum dari 500-an menjadi ribuan dalam lima tahun ke depan. Upaya ini bertujuan agar masyarakat lebih mengenal dan menghargai budaya serta sejarah bangsa mereka.
"Kita harus kerasukan budaya Indonesia. Kalau bukan kita yang menghargai budaya kita sendiri, lantas siapa lagi?" tegas Fadli.
Baca juga : Kemenhub: 404 Pesawat Siap Beroperasi untuk Angkutan Lebaran
Pembentukan Kementerian Kebudayaan, menurut Fadli, adalah bentuk kepedulian pemerintah di bawah Presiden Prabowo Subianto untuk melestarikan dan memajukan budaya nasional.
Kepala Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahmad Nuralam, menambahkan bahwa museum bukan sekadar tempat penyimpanan benda bersejarah, tetapi juga benteng budaya untuk menjaga identitas bangsa dari pengaruh budaya asing.