JT - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyatakan bahwa teknik Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) yang berhasil diterapkan di Daerah Irigasi (D.I) Rentang, Kabupaten Cirebon, akan diperluas ke seluruh Indonesia.
Teknik ini terbukti efektif dalam mengurangi penggunaan air hingga 30 persen, namun tetap dapat meningkatkan hasil produksi gabah.
Baca juga : Kementerian Luar Negeri RI Pastikan Tidak Ada WNI Jadi Korban Gempa di Vanuatu
Dody menjelaskan bahwa metode IPHA mengurangi penggunaan air dalam budidaya padi, namun mampu meningkatkan hasil produksi hingga 2 ton per hektar.
Ia menekankan bahwa penerapan IPHA di D.I Rentang seluas 85.867 hektar sejak tahun lalu telah menunjukkan keberhasilan yang signifikan.
"Penerapan IPHA adalah solusi agar hemat air dapat tetap menghasilkan produk yang optimal, dan kami yakin ini dapat diterapkan di seluruh Indonesia," kata Dody saat meninjau lokasi percontohan IPHA di Cirebon, Sabtu.
Baca juga : Akhiri Masa Jabatan, Pimpinan DPR RI 2019-2024 Berpamitan di Paripurna
Menurut Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU, Bob Arthur Lombogia, metode IPHA tidak hanya menghemat air, tetapi juga mengurangi biaya dengan hanya membutuhkan 10 kilogram benih per hektar, serta mempercepat waktu panen berkat penggunaan bibit muda.
Produksi gabah di lahan yang menggunakan teknik ini dapat mencapai 11 ton per hektar.