JT – Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengingatkan masyarakat, khususnya orang tua, untuk waspada terhadap penyakit pertusis atau batuk rejan yang dapat berbahaya bagi anak-anak jika tidak ditangani dengan cepat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa pertusis disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertussis, yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini ditandai dengan batuk yang berkepanjangan disertai suara tarikan napas tinggi yang khas.
Baca juga : Pemkot Tangerang Gelar Gerakan Pangan Murah Edisi Kemerdekaan
Gejalanya meliputi hidung tersumbat, pilek, bersin, mata merah, dan demam.
Biasanya, pertusis didiagnosis pada anak dengan batuk terus-menerus yang berlangsung lebih dari dua minggu, disertai dengan gejala seperti muntah setelah batuk atau napas dalam yang keras.
Jika tidak segera ditangani, batuk rejan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun.
Baca juga : Arus Balik Libur Nataru di Terminal Kalideres pada 1-3 Januari 2024
Komplikasi tersebut antara lain dehidrasi, kesulitan bernapas, penurunan berat badan, pneumonia, kejang, gangguan ginjal, dan kekurangan pasokan oksigen ke otak.
Untuk mencegah pertusis, Dinkes Kota Tangerang mendorong orang tua untuk mengikuti protokol kesehatan dan memberikan imunisasi DPT-HB-Hib lengkap pada bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun.