JT - Menyusul kekhawatiran terhadap potensi serangan oleh kelompok sayap kanan, ratusan masjid di seluruh Inggris memperketat pengamanan mereka. Langkah ini diambil setelah insiden penikaman yang menewaskan tiga remaja perempuan di Southport memicu protes massal.
Dewan Muslim Inggris (MCB) mengungkapkan bahwa mereka mempersiapkan langkah-langkah keamanan tambahan setelah laporan adanya ancaman terhadap masjid-masjid. Sekretaris Jenderal MCB, Zara Mohammed, menyatakan, "Kami bersiap-siap berdasarkan apa yang sudah kami lihat dan dari apa yang dikatakan oleh poster via internet, tetapi tampaknya preman dan massa sayap kanan akan berusaha mengintimidasi umat dan masjid."
Baca juga : 30 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon
Insiden penikaman terjadi minggu lalu di sebuah klub tari anak-anak di Southport, menyebabkan tiga remaja perempuan tewas dan beberapa lainnya mengalami kondisi kritis. Penikaman ini memicu protes massal dan bentrokan dengan polisi, dengan spekulasi bahwa pelaku mungkin seorang pengungsi, meskipun laporan tersebut belum terkonfirmasi.
Protes lebih lanjut direncanakan akan berlangsung di 15 kota di Inggris akhir pekan ini. MCB telah meminta masjid-masjid untuk menyewa staf keamanan profesional, memperkuat pintu dan jendela, serta memastikan kamera CCTV berfungsi dengan baik. Beberapa masjid dilaporkan telah menerima ancaman "serangan terarah."
Seorang remaja laki-laki berusia 17 tahun yang diduga terlibat dalam penikaman tersebut telah ditangkap dan didakwa dengan beberapa tuduhan, termasuk pembunuhan dan percobaan pembunuhan.
Baca juga : Rusia Menggempur Gudang Amunisi dan Pasukan Ukraina di Kharkov
Di London, lebih dari 100 demonstran ditangkap selama aksi protes yang menyebabkan gangguan kekerasan dan pelanggaran kondisi protes. Beberapa demonstran mengalami cedera ringan.
Badan penegak hukum Inggris menuduh Liga Pertahanan Inggris (EDL), kelompok sayap kanan, sebagai pemicu protes. Sementara beberapa laporan media juga menyebut kemungkinan keterlibatan Rusia dalam kerusuhan tersebut, Kedutaan Besar Rusia di London dengan tegas membantah tuduhan tersebut. * * *