JT - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menegaskan perlunya peningkatan kinerja badan usaha milik daerah (BUMD) di Jawa Barat, mengingat besarnya penyertaan modal yang telah dikucurkan oleh pemerintah provinsi.
"BUMD seperti BIJB dengan penyertaan modal Rp50 miliar seharusnya menunjukkan hasil yang lebih baik, begitu pula BJB, MUJ, Agronesia Jabar, dan Jasa Sarana," ujar Bey saat memberikan keterangan di Gedung DPRD Jabar, Jumat (27/12).
Baca juga : Dishub Surabaya Tambah Rute Feeder WiraWiri Menjelang Akhir 2024
Bey juga menyoroti pengelolaan BRT Bandung Raya oleh Jasa Sarana dan potensi Agronesia Jabar sebagai tempat penyimpanan cadangan pangan. Untuk Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, koordinasi dengan pemerintah pusat menjadi penting untuk meningkatkan jumlah penumpang dan aktivitas penerbangan.
Anggota Komisi III DPRD Jabar, Mohammad Romli, menyoroti perlunya evaluasi besar terhadap BUMD yang kurang produktif. Ia mengusulkan opsi merger bagi BUMD yang tidak sehat atau berkinerja buruk untuk efisiensi anggaran dan peningkatan kontribusi terhadap pendapatan daerah.
"Dari 13 BUMD di Jabar, hanya tiga yang mampu memberikan setoran dividen. Sementara itu, penyertaan modal terus mengalir dengan anggaran mencapai Rp7,95 triliun untuk tahun 2025," kata Romli.
Baca juga : Pemkot Bogor Dukung Penuh Pekan Budaya Nusantara di Kebun Raya
Romli menekankan pentingnya optimalisasi peran BUMD agar dapat memberikan dividen signifikan seperti Bank BJB, yang sejauh ini menjadi penyumbang utama pendapatan daerah dari sektor BUMD.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan kontribusi BUMD terhadap pendapatan asli daerah Jawa Barat. * * *