JT - Seorang petugas medis Palestina, Mohammad Abu Afsh, memperingatkan potensi "bencana lingkungan" di Gaza utara akibat tumpukan jenazah yang tidak dapat dievakuasi di tengah serangan masif Israel.
"Ada tumpukan jasad di jalan-jalan yang tidak bisa diraih," kata Abu Afsh, Kepala Organisasi Bantuan Medis berbasis di Gaza, Minggu (15/12).
Baca juga : Korsel Temukan Balon Sampah dari Korut dengan Transmiter GPS
Ia menegaskan bahwa situasi tersebut menunjukkan tanda-tanda serius menuju krisis lingkungan yang parah.
Selain ancaman lingkungan, Abu Afsh menyoroti kekurangan dokter bedah yang signifikan di Gaza utara.
“Tentara Israel berulang kali menargetkan rumah sakit, staf medis, serta mencegah dokter mencapai Gaza utara,” tambahnya.
Baca juga : Rakyat Inggris Petisi untuk Mengusir Dubes Israel
Serangan Israel, yang berlangsung sejak 5 Oktober 2024, diklaim bertujuan menghentikan kelompok Hamas dari membangun kembali kekuatan di wilayah tersebut. Namun, pihak Palestina menuduh Israel memiliki agenda untuk menduduki Gaza utara dan menggusur penduduk setempat.
Akses bantuan kemanusiaan ke wilayah itu juga hampir sepenuhnya terhenti. Kekurangan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar membuat lebih dari 4.000 korban jiwa dan ribuan lainnya berada di ambang kelaparan, menurut otoritas kesehatan Palestina.