JT - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau pengelola industri pariwisata di wilayah ini untuk membangun budaya kesehatan dan keselamatan kerja (K3) guna menjaga kepercayaan wisatawan.
Kepala Disnakertrans DIY, Aria Nugrahadi, dalam Webinar Nasional bertajuk "Mewujudkan Pariwisata yang Aman Melalui Implementasi K3 yang Efektif" yang berlangsung di Sekolah Vokasi UGM, Sleman, pada Sabtu (14/12), menegaskan pentingnya K3 dalam menjaga integritas industri pariwisata.
Baca juga : TNGC Laporkan 4.888 Pendaki Gunung Ciremai Selama Libur Lebaran
"Jangan sampai ada kejadian yang merugikan yang dapat mengganggu kepercayaan dan nama baik perusahaan," ujar Aria.
Menurutnya, banyak pengelola destinasi wisata yang menawarkan sensasi yang berisiko, sehingga penerapan K3 menjadi sangat penting untuk memastikan keselamatan pengunjung.
Aria juga mengingatkan pengelola destinasi wisata minat khusus, seperti wisata alam dan kegiatan ekstrim, untuk menyediakan alat pelindung diri (APD) dan memastikan kesiapan dalam melakukan evakuasi serta mitigasi bencana.
Baca juga : Jumlah Wisatawan Pantai Kurenai di Gorontalo Menurun Karena Faktor Cuaca
Penerapan K3 dapat dilakukan dengan menyusun prosedur operasional standar (SOP) dan memastikan destinasi wisata atau jasa wisata tersertifikasi CHSE (Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Keberlanjutan Lingkungan).
Meskipun terdapat tantangan dalam penerapan K3, Aria optimistis bahwa sektor pariwisata DIY dapat menjadi contoh dalam mengintegrasikan K3.