DECEMBER 9, 2022
OTOMOTIF

Kenaikan PPN Bisa Picu Lonjakan Harga di Pasar Mobil Bekas

post-img
Ruang pamer mobil seken milik Focus Motor Group di Bursa Otomotif Mangga Dua Square, Jakarta Utara.

JT - CEO Focus Motor Group Agustinus selaku salah satu pemilik Bursa Otomotif Mangga Dua Square memperkirakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen tidak hanya berdampak pada harga mobil baru, tetapi berpengaruh pula pada harga mobil bekas.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan, pemerintah akan menaikkan PPN sebesar satu persen dari 11 persen menjadi 12 persen mulai awal tahun 2025.

"Kalau saya lihat di 2025 ke depan harga mobil baru akan naik dan sudah pasti mobil bekasnya ikut terangkat juga, harga mobil barunya karena naik mobil bekasnya juga pasti," kata Agustinus.

Agustinus memprediksi kenaikan harga mobil baru maupun mobil bekas bisa berkisar Rp30 juta sampai Rp60 juta apabila pemerintah memberlakukan kenaikan PPN menjadi 12 persen pada 2025.

"Pasti berpengaruh dengan mobil bekas di tahun depan, saya yakin minimal kalau dia naiknya Rp30 juta dari harga mobil Rp600 juta itu kan sebut saja lima persen berarti," katanya.

Agustinus optimistis usaha penjualan mobil bekas tetap lancar meskipun industri otomotif sedang menghadapi beberapa tantangan, termasuk penurunan daya beli masyarakat dan kenaikan PPN.

"Dibilang tumbuh kita sih selalu tumbuh ya setiap bulannya, meski ada juga beberapa teman-teman pebisnis mobil seken mengalami penurunan," katanya.

"Kalau secara penjualan, mobil bekas ini penjualannya tiga kali lebih masif dari mobil baru, dan perputarannya lebih cepat," ia menambahkan.

Sebagai gambaran, angka penjualan rata-rata per bulan Focus Motor Group dalam tahun 2024 berkisar 200 hingga 280 unit mobil, sekitar 60 sampai 70 persen dari stok perusahaan. Angka penjualan itu tiga kali lipat lebih banyak dari tahun-tahun sebelumnya.

Presiden Prabowo Subianto pada 6 Desember 2024 menegaskan bahwa sesuai undang-undang, PPN 12 persen akan diberlakukan mulai awal tahun 2025. Namun, penerapan kebijakan pajak itu akan dilakukan secara selektif.

Menurut Kepala Negara, kenaikan PPN hanya akan diberlakukan pada barang-barang mewah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa perincian barang-barang mewah yang dikenai PPN 12 persen akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan.* * *

Baca juga : Xiaomi Berambisi Kirimkan 120.000 Mobil Model SU7 pada Tahun 2024


Tentang Kami

Jakartaterkini.id merupakan transformasi dari Media sosial Instagram Jakarta terkini, yang lahir sejak tahun 2017 silam. Melalui media online kami ingin lebih berkomitmen dalam menghadirkan beragam informasi yang lebih luas, komprehensif dan faktual.

Kami berfokus menjadi media lokal Jakarta yang terkini, sesuai dengan tag line kami, Informasi terkini di Jakarta. Dibawah naungan JTN Media kami terus beradaptasi dalam segala aspek sesuai dengan perkembangan sosial terkini. Selain itu kami juga terus melakukan inovasi terhadap perkembangan teknologi agar dapat memenuhi keinginan khalayak dalam mengakses informasi.

Kami adalah media yang Independent dengan mengedepankan kaidah jurnalistik, disajikan secara berimbang tanpa intervensi.

Bicara Jakarta..?! Jakarta terkini, Informasi terkini di Jakarta, Powered by JTN Media. 

 
Cart