JT – Peneliti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Ajid Fuad Muzaki, mengungkapkan bahwa mobilisasi aparatur negara secara signifikan terjadi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Sumatera Utara dan Jawa Tengah.
“Kecenderungan mobilisasi aparatur negara terlihat cukup banyak di Sumut dan di Jawa Tengah,” ujar Ajid dalam acara “Penyampaian Hasil Pemantauan Masa Kampanye, Hari Tenang, dan Pemungutan serta Penghitungan Suara”, Jumat (6/12/2024).
Baca juga : KPU Pilih JCC Sebagai Lokasi Tempat Debat Cawapres 21 Januari
Ajid menjelaskan bahwa berbagai modus digunakan, seperti pertemuan terbatas kepala desa yang dikamuflase sebagai rapat resmi hingga aparatur desa yang secara terang-terangan mendukung salah satu pasangan calon.
“Di Tapanuli Selatan, Sumut, ini sempat viral, ada sejumlah aparatur desa yang memberi dukungan langsung kepada salah satu paslon,” ungkapnya.
Di Jawa Tengah, pola serupa juga ditemukan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, ada dugaan keterlibatan kepala desa, perangkat desa, hingga pegawai instansi pemerintah dalam memenangkan pasangan calon tertentu.
Baca juga : Anies Baswedan Perlu Bergabung dengan Partai untuk Dukungan Politik Maksimal
Ajid menyebutkan bahwa di Sumut dan Jateng terdapat pola yang sama, yakni mobilisasi aparatur negara untuk mengarahkan pemilih mendukung paslon tertentu. Hal ini menunjukkan lemahnya netralitas aparatur negara dalam Pilkada 2024.
Berbeda dengan Sumut dan Jateng, Ajid mengakui bahwa di Jakarta belum ditemukan indikasi signifikan terkait mobilisasi aparatur negara. Namun, ia menilai masih diperlukan pendalaman lebih lanjut.