JT - Presiden RI Prabowo Subianto mengunjungi Kawasan Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (2/12), untuk meninjau program budidaya ikan nila salin.
Kunjungan ini diawali dengan peninjauan tambak melalui menara pandang, di mana Presiden menyaksikan langsung proses budidaya ikan nila salin yang menjadi salah satu komoditas prioritas nasional. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memberikan paparan terkait potensi tambak, yang memiliki target produksi 80-100 ton per hektar per siklus.
Baca juga : OJK Ungkap Kerugian Investasi Ilegal Rp139 Triliun Setara Bangun 12.600 Sekolah Baru
"Ikan nila salin memiliki nilai ekonomi tinggi, mendukung kebutuhan pasar domestik dan internasional, serta memperkuat ketahanan pangan nasional," kata Trenggono.
Presiden Prabowo bersama Menteri Trenggono dan Wakil Menteri Kelautan dan Perikanan Didit Herdiawan turut melakukan penebaran benih ikan nila salin di tambak. Langkah ini sejalan dengan prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mendukung ekonomi biru yang berkelanjutan.
Presiden juga meninjau area pendederan benih, bagian awal siklus budidaya, serta menyapa warga dan pembudidaya ikan di sekitar kawasan tambak.
Baca juga : Kapolri: Bareskrim Polri Selidiki Dugaan Penistaan Agama di Pondok Pesantren Al-Zaytun
Dalam siaran persnya, kunjungan ini menjadi langkah konkret pemerintah untuk mewujudkan Asta Cita melalui optimalisasi sektor perikanan. Budidaya ikan nila salin mendukung program penyediaan makanan bergizi berbasis protein ikan guna mengatasi stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
"Dengan pengelolaan tambak yang optimal, sektor perikanan budidaya dapat menjadi pilar ekonomi nasional sekaligus memperkuat posisi Indonesia di pasar global," ujar Presiden.