“Debit airnya sangat tinggi, dan beberapa hari terakhir kita sudah mengalami banjir rob. Prediksi kami, kemungkinan ini masih akan berlangsung hingga 6 Desember,” ujar Yohan saat ditemui di Kantor Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Senin (2/12).
Baca juga : Penyebab Kebakaran di Manggarai Terindikasi dari Pengisian Daya Ponsel
Meski begitu, Yohan menegaskan bahwa waktu tersebut bukan merupakan puncak musim hujan. Untuk mengantisipasi dampak banjir, BPBD DKI Jakarta telah berkolaborasi dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Alhamdulillah, kami memiliki akses data dari BMKG dan Dinas SDA yang terkoneksi dengan baik sehingga mempermudah upaya mitigasi,” kata Yohan.
Selain data, BPBD DKI Jakarta memanfaatkan jaringan CCTV untuk memantau situasi banjir secara real-time. Saat ini, BPBD terhubung dengan 1.101 CCTV yang dikelola oleh berbagai instansi, termasuk 91 titik dari Dinas SDA, serta unit lain seperti Dinas Perhubungan, Dinas Satpol PP, dan Polda Metro Jaya.
Baca juga : 100 Warga Difabel di Jakbar Ajukan Alat Bantu Fisik untuk 2025
“Kami memantau kondisi dari ruangan kami melalui jaringan CCTV ini. Insyaallah semuanya bisa terpantau dengan baik,” tambahnya.
Dalam upaya pencegahan dan mitigasi, BPBD juga aktif menyosialisasikan informasi terkait banjir melalui media sosial. Langkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat melakukan persiapan, termasuk menghindari daerah rawan banjir.