JT – Sebuah studi terbaru mengungkapkan hubungan antara penggunaan levotiroksin, obat tiroid yang sering diresepkan, dengan kehilangan massa dan kepadatan tulang pada orang dewasa yang lebih tua.
Dilaporkan oleh Medical Daily, Selasa (26/11), para peneliti di Universitas Johns Hopkins, AS, menemukan bahwa dosis levotiroksin, meskipun berada dalam panduan dosis yang direkomendasikan, tetap dapat memengaruhi metabolisme tulang.
Baca juga : Strategi Cerdas Mengelola Uang Tunjangan Hari Raya
Levotiroksin, versi sintetis hormon tiroksin, biasanya digunakan untuk mengobati hipotiroidisme (tiroid kurang aktif), yang menyebabkan gejala seperti kelelahan, kulit kering, dan gangguan memori.
Penelitian ini melibatkan 81 pengguna levotiroksin dengan fungsi tiroid normal (eutiroid) dan membandingkannya dengan 364 non-pengguna dengan faktor risiko serupa, seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat merokok.
Setelah lebih dari enam tahun pengamatan, hasil menunjukkan bahwa pengguna levotiroksin mengalami kehilangan massa tulang lebih besar dibandingkan non-pengguna, meskipun kadar hormon tiroid mereka berada dalam kisaran normal.
Baca juga : Kiat Menjaga Kesehatan Tulang Saat Memasuki Menopause
"Studi kami menunjukkan bahwa bahkan dengan pedoman saat ini, penggunaan levotiroksin dapat berdampak negatif pada kepadatan tulang orang dewasa yang lebih tua," jelas Dr. Shadpour Demehri, profesor radiologi di Johns Hopkins.
Dr. Elena Ghotbi, peneliti pascadoktoral Johns Hopkins, mengkhawatirkan bahwa banyak pasien melanjutkan pengobatan tanpa evaluasi ulang. Ia menekankan pentingnya pengawasan dosis untuk mencegah efek samping seperti kehilangan tulang, yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang pada usia lanjut.