JT - PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak membuka kembali perlintasan liar yang telah ditutup, sebagai bagian dari upaya meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan di perlintasan sebidang.
"KAI menegaskan larangan kepada masyarakat untuk membuka kembali perlintasan liar yang telah ditutup. Langkah ini sangat penting untuk menjaga keselamatan perjalanan kereta api yang membawa ribuan penumpang serta pengguna jalan," kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba di Jakarta, Senin (18/11).
Baca juga : Puluhan KK Mengungsi Akibat Longsor Gunung Garu di Sukabumi
Anne menjelaskan, hingga Oktober 2024, KAI bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan telah menutup 269 perlintasan liar di wilayah Jawa dan Sumatera. Pada 30 Oktober 2024, dilakukan penutupan serentak 22 perlintasan sebidang di berbagai daerah operasi dan divisi regional.
"Penutupan ini didasarkan pada Peraturan Menteri Perhubungan No. 94 Tahun 2018, yang mengatur bahwa perlintasan liar yang tidak berpintu, tidak dijaga, dan memiliki lebar kurang dari dua meter wajib ditutup demi keselamatan," jelas Anne.
Selama periode Januari hingga Oktober 2024, tercatat 298 kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang. Dari jumlah tersebut, 108 terjadi di perlintasan yang dijaga, sementara 190 lainnya terjadi di perlintasan yang tidak dijaga. Insiden ini melibatkan 163 kendaraan roda dua dan 135 kendaraan roda empat, mengakibatkan 300 korban, termasuk 108 meninggal dunia, 78 luka berat, dan 114 luka ringan.
Baca juga : Tujuh Kecamatan di Kabupaten Bekasi Terendam Banjir
Anne menegaskan, palang pintu dan penjaga pintu hanyalah alat bantu keamanan, sementara alat utama keselamatan adalah kedisiplinan berlalu lintas.
"Kami melarang keras pembukaan kembali perlintasan liar yang telah ditutup karena membahayakan keselamatan," tutup Anne. * * *
Bagikan
