JT – Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat meningkatkan edukasi dan penyuluhan kepada para siswa untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekolah. Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II, Bambang Eko Prabowo, menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan melalui kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) serta organisasi non-pemerintah guna memberikan informasi mengenai dampak buruk narkoba bagi kesehatan, prestasi akademik, dan masa depan siswa.
"Kami bersama Dinas Pendidikan mengadakan program penyuluhan di sekolah-sekolah untuk menanamkan kesadaran akan bahaya narkoba," ujar Bambang, Rabu.
Baca juga : KAI Daop 1 perkirakan 44 ribu pemilir tiba di Jakarta H+7 lebaran
Upaya ini juga melibatkan kampanye anti-narkoba agar pesan ini dapat menyatu dengan budaya sekolah. Orang tua dan masyarakat turut diikutsertakan dalam sosialisasi, terutama melalui pertemuan rutin yang bertujuan memberikan dukungan agar anak-anak menjauhi narkoba.
Selain itu, Pemkot Jakarta Pusat memperkuat karakter siswa melalui kurikulum yang mengajarkan berpikir kritis, mengambil keputusan yang tepat, dan kemampuan untuk menolak tekanan dari teman sebaya terkait penggunaan narkoba. Pihak sekolah juga didorong untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi siswa, termasuk menyediakan fasilitas kegiatan positif seperti olahraga dan seni.
Bersamaan dengan itu, Disdik DKI Jakarta menerapkan pemeriksaan rutin terhadap siswa untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.
Baca juga : Respons KWI Terhadap Curhatan Masyarakat untuk Paus Fransiskus
Kepala Pusat Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan (P4) Disdik DKI Jakarta, Mohamad Roji, mengatakan bahwa pemeriksaan barang bawaan serta “sweeping” rutin di sekolah merupakan langkah penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penggunaan narkoba di kalangan pelajar.
"Pemeriksaan dilakukan secara berkala bekerja sama dengan BNN Kota/Kabupaten serta provinsi, termasuk melalui tes urine bagi siswa yang dicurigai," jelas Roji.