JT – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengonfirmasi bahwa Bandara Fran Seda di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditutup sementara menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Senin (4/11).
Hal ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers di Jakarta.
Baca juga : Gazalba Saleh Kembali Ditahan atas Perintah Pengadilan Tipikor Jakarta
BNPB dan Pemerintah Provinsi NTT, bersama Badan Geologi Kementerian ESDM, sedang berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait durasi dan teknis penutupan bandara.
"Dalam koordinasi, keterangan lanjutan dari Kementerian Perhubungan," ujar Abdul.
Data hingga pukul 10.20 WIB mencatat 10 korban meninggal dunia, dengan sembilan korban sudah berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan, sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian. Korban yang hilang diduga tertimbun rumah yang roboh akibat lontaran material vulkanik dalam radius 4 kilometer dari puncak gunung.
Baca juga : Kemendag Evaluasi Kebijakan Minyakita Pasca-Lebaran
Selain korban jiwa, BNPB mengonfirmasi adanya 2.735 keluarga atau sekitar 10.295 orang yang dievakuasi dari 14 desa di Kecamatan Ile Bura, Titehena, dan Wulanggitang, Flores Timur.
Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi pada Senin dini hari, pukul 02.48 WITA, dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi sekitar tiga menit lima detik. Zona bahaya aktivitas masyarakat ditetapkan pada radius tujuh kilometer dari puncak. Status gunung pun meningkat dari level III menjadi level IV (Awas) oleh Badan Geologi Kementerian ESDM. * * *