JT - Penyalahgunaan steroid, kini makin marak terjadi untuk menambah berat badan (BB) anak secara cepat, namun efek samping jangka panjangnya cukup mengkhawatirkan dan harus menjadi fokus utama para orang tua.
Pada telewicara daring, Kamis, Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrin Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) DR Dr Agustini Utari, SpA(K) menjelaskan bahwa steroid sejatinya diperuntukkan mengatasi berbagai kondisi medis, seperti peradangan, alergi berat, dan sebagai pengganti hormon kortisol pada anak yang mengalami gangguan adrenal, namun kini sering digunakan banyak pengasuh untuk dapat dengan cepat menaikkan berat badan anak.
Baca juga : Komik Pertama yang Perkenalkan Superman Terjual Senilai Rp95 Miliar
“Steroid memiliki banyak manfaat, terutama dalam kondisi medis tertentu, namun harus digunakan dengan hati-hati. Penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi dapat mengakibatkan efek samping serius, seperti peningkatan berat badan, mood swing, dan gangguan tidur,” ujar Agustini.
Salah satu dampak negatif paling signifikan dari penggunaan steroid pada anak adalah risiko terjadinya sindrom Cushing, yang dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat hingga osteoporosis.
“Steroid itu bisa menyebabkan tulang menjadi rapuh, osteoporosis, tulangnya mudah patah, dia akan menghambat lempeng pertumbuhan anak, akibatnya tulang ini tidak bisa bertambah panjang, anak akan kelihatan gemuk tapi pendek,” kata dia.
Baca juga : Sejarah memanusiakan manusia Buya Hamka
“Kalau dalam jangka waktu lama diberikan steroid ini bisa juga terjadi risiko tinggi untuk mengalami diabetes, kencing manis, hingga katarak,” tambahnya.
Agustini juga mengingatkan bahwa penghentian mendadak steroid setelah penggunaan jangka panjang bisa berakibat fatal, menyebabkan insufisiensi adrenal.