DECEMBER 9, 2022
LIFESTYLE

Dokter Jelaskan Dua Faktor Utama Penyebab "Speech Delay" pada Anak

post-img
Ilustrasi orangtua menemani anak bermain media sosial pada gawai. (Pexels)

JT – Dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K), Pengurus Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), mengungkapkan terdapat dua faktor utama yang menyebabkan keterlambatan bicara (speech delay) pada anak. Keterlambatan ini dapat berdampak pada tumbuh kembang anak, terutama dalam kemampuan komunikasi mereka.

"Keterlambatan bicara pada anak disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan ekstrinsik," ujar Dr. Fitri dalam webinar bertajuk "Mengenali Keterlambatan Bicara pada Anak" yang diselenggarakan secara daring dan dipantau dari Jakarta pada Selasa (15/10).

Baca juga : Ahli Gizi Sarankan Pengaturan Konsumsi Buah Mangga

Dr. Fitri menjelaskan bahwa faktor intrinsik menyebabkan keterlambatan bicara tipe sekunder. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh kelainan pada organ, gangguan saraf, gangguan perilaku, atau gangguan kognitif. Termasuk di dalamnya adalah keterlambatan perkembangan atau maturation delay yang berhubungan dengan proses maturasi otak dan saraf anak.

Sementara itu, faktor ekstrinsik menjadi penyebab keterlambatan bicara tipe primer. Faktor ini berkaitan dengan masalah dalam aspek bahasa, yang disebabkan oleh kurangnya stimulasi yang tepat dan pola pembelajaran yang salah. Anak-anak yang tidak mendapatkan cukup stimulasi berbicara atau menerima pola asuh yang permisif sering kali mengalami keterlambatan bicara.

"Kekurangan stimulasi terjadi ketika anak diperlakukan terlalu permisif. Misalnya, orang tua hanya merespon gestur atau gerakan anak tanpa melibatkan bahasa lisan. Hal ini membuat anak tidak mendapatkan kesempatan yang cukup untuk belajar berbicara," kata Dr. Fitri.

Baca juga : Makanan Ultra Proses Berlebihan Berisiko Tinggi bagi Kesehatan Anak

Ia juga menambahkan bahwa pola asuh yang terlalu melindungi anak, atau overprotective, bisa memperburuk situasi. Ketika anak selalu dilayani tanpa harus berusaha berkomunikasi, mereka tidak belajar menggunakan bahasa dengan benar. Misalnya, ketika anak menunjuk atau hanya meraih sesuatu, orang tua langsung memberikan apa yang diinginkan anak untuk mencegah anak menangis, tanpa melibatkan bahasa verbal.

Selain kekurangan stimulasi, Dr. Fitri mengungkapkan bahwa salah satu kesalahan yang sering terjadi adalah memaksa anak belajar dua bahasa (bilingual) di usia dini, sebelum anak benar-benar menguasai satu bahasa secara penuh. Pembelajaran bilingual yang tidak tepat bisa mengakibatkan kebingungan bahasa pada anak dan memperlambat perkembangan bicara.


Tentang Kami

Jakartaterkini.id merupakan transformasi dari Media sosial Instagram Jakarta terkini, yang lahir sejak tahun 2017 silam. Melalui media online kami ingin lebih berkomitmen dalam menghadirkan beragam informasi yang lebih luas, komprehensif dan faktual.

Kami berfokus menjadi media lokal Jakarta yang terkini, sesuai dengan tag line kami, Informasi terkini di Jakarta. Dibawah naungan JTN Media kami terus beradaptasi dalam segala aspek sesuai dengan perkembangan sosial terkini. Selain itu kami juga terus melakukan inovasi terhadap perkembangan teknologi agar dapat memenuhi keinginan khalayak dalam mengakses informasi.

Kami adalah media yang Independent dengan mengedepankan kaidah jurnalistik, disajikan secara berimbang tanpa intervensi.

Bicara Jakarta..?! Jakarta terkini, Informasi terkini di Jakarta, Powered by JTN Media. 

 
Cart