JT - Direktur Tata Kelola Ekonomi Digital Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Yuana Rochma Astuti, menegaskan bahwa teknologi memiliki peran penting dalam setiap sektor yang berhubungan dengan ekonomi kreatif di Indonesia.
"Sejak pandemi, semua sektor mengalami percepatan, salah satunya industri game yang semakin berkembang pesat setelah pandemi, yang berbasis digital. Teknologi memegang peranan penting di sana," ujar Yuana saat ditemui di acara ICStar Hackathon 2024 di Jakarta, Senin (25/11).
Baca juga : Kesehatan Titiek Puspa Berangsur Membaik Setelah Jalani Perawatan
Yuana menjelaskan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memiliki peran besar dalam perkembangan digital yang sangat masif ini, khususnya dalam menjembatani mahasiswa dengan tantangan digital agar mereka dapat berkembang. Kolaborasi antara sektor pentahelix – yang melibatkan pemerintah, universitas, industri, masyarakat, dan media – menurutnya, bisa mendorong mahasiswa melewati hambatan ini melalui program-program berbasis pengembangan digital.
Salah satu program yang dijalankan Kemenparekraf adalah Bekraf Developer Day, yang mempertemukan para developer baru dengan industri terkait. Dalam acara ini, mereka diberikan informasi terkini mengenai teknologi, termasuk game, yang merupakan subsektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar untuk menjadi mesin pertumbuhan baru (New Engine of Growth).
"Karena kurikulum tidak bisa berubah begitu cepat, kami menjembatani dengan program-program yang melibatkan industri-industri terkini. Dengan cara ini, mahasiswa mendapatkan pembaruan terbaru tentang teknologi. Program ini kami jalankan secara berkelanjutan, dan kementerian harus hadir untuk mendukungnya," tambah Yuana.
Baca juga : Steroid Sering Jadi Penambah BB Anak Instan, Kenali Efek Sampingnya
Yuana juga menekankan bahwa generasi milenial dan Z yang masih duduk di bangku kuliah akan menjadi pemimpin di masa depan serta talenta digital baru. Lulusan dengan keterampilan digital yang tinggi akan memiliki lebih banyak kesempatan kerja dengan penghasilan yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memfokuskan diri pada kemampuan digital.
“Meskipun ada sedikit pelambatan dalam jumlah lulusan di bidang digital, mahasiswa atau tenaga kerja yang memiliki keahlian digital memiliki keistimewaan untuk menentukan gajinya sendiri. Fresh graduate dengan kemampuan digital tinggi memiliki nilai lebih dibandingkan lulusan di bidang non-digital,” jelas Yuana.
Bagikan
